Turis Arab

Ada turis Arab naik taxi dan duduk di depan keliling Jakarta. Tiba-tiba taxi-nya disalip mobil pick-up yang ngebut, si Arab terkejut dan berteriak: "Ustahiad...! Ustahiad...!"

Gak lama ada mobile truk menyalip, si Arab teriak lagi: "ihsibustim....! ihsibustim...!". Sang sopir heran mendengar kalimah dzikirnya.

Gak lama ada truk menyalip, si Arab teriak lagi: "..aik..!". Sang sopir heran mendengar kalimah dzikirnya.

Ada lagi mobil sport yang atapnya bisa terbuka atau tertutup, si Arab teriak "adzam.......adzam...". Sopir heran

Ada pula mobil sedan kecil menyusul dari arah kiri, turis Arab mendesis: "Ya Allah, Ikuzus..., Ikuzus ....!"

Tiba2 sebuah mobil mewah ngerem mendadak di depannya, si turis Arab berteriak: " Irraref... , irraref...!!!"

Akhirnya sang sopir penasaran: "Wan, ente doanya kok aneh yang Ane belum pernah denger tuuh..!??"

Turis Arab jawab : "Siafa yang doa. Ane khan baca tulisan di belakang mobil mobil yang tadi menyalip Ente !!. Bahasa Ana khan bacanya dari kanan ke kiri.

Sopir : "..Haaaaah.....!!?".....

PASTI dinaikin lagi tuh scroll nya keatas. ! Penasaran kan .....!! apa aja sih yang dibaca oleh si Arab tadi...


::Hahahahaha....

Beta Din

Di negeri jiran,malaisya ada 3 orang perantau dari indonesia,masing-masing dari daerah yang berbeda-beda,yaitu makassar,manado,dan sebuah desa terpencil di ambon.!!

Mereka keliling kota,karena kehausan,Ketiga sahabat ini mengunjungi sebuah toko dan mereka sepakat untuk memesan minuman yang ada kaitannya dengan keseharian atau bahasa dari daerah masing-masing!

Penjaga toko: "cari apa om"? (Kebetulan orang indonesia juga)

Si manado : "extra jo" (dengan bangganya pakai logat sendiri) 

Si makassar :" saya ! krating daeng" (gak mau kalah sama manado)


Si ambon : (kebingungan mau bilang apa,dengan terbata-bata dia akhirnya ngomong) 


"beta.!!,betadin,betadin."!!


::HaHaHAHa apaan

Korban Kacang Mente

kacang mente jilat
Sari: Nek, saya tetangga baru samping rumah ta'. Sari namaku.

Nenek: Oh, duduk ki Nak...

Asyik bercerita, Sari melihat di meja ada 1 toples kacang mente

Sari: Nek, bisa ji dimakang-makang itu kacang mente ta'?

Nenek: Oh iye... bisa... bisa... ambil maki

Saking enaknya, ndak terasa satu toples kacang mente habis

Sari: Beee... maaf Nek, kuhabisi kacang mentenya... ka enak skali

Nenek: Oh ndak apa-apa ji Nak. Nenek juga ndak bisa makang. Ndak kuat mi nenek menggigit. Syukurmi itu sekarang pi abis soalnya dari dulu nenek kumpul-kumpul

Sari: Oooh, kita bikin sendiri kah Nek?

Nenek: Ndak Nak... Kacang mente itu dari coklat Silver Queen. Nenek jilat-jilat sampai bersih.



::HaHaHaHaHa...

Air Mineral VS Ballo

Di sebuah SMP
Sebelum memulai pelajaran IPA pagi tadi, guru mengambil 2 ekor cacing hidup sbg sampel, & 2 gelas yg berisi masing2 air MINERAL & BALLO

“Anak-anak… !!!

Perhatikan, Bapak akan memasukkan kedua cacing ini ke dlm gelas yg sdh Bapak siapkan.

1. Cacing sebelah kanan Bapak masukkan kedlm “AIR MINERAL”,


2. Sedangkan cacing sebelah kiri Bapak masukkan kedlm “BALLO“

Semua mata tertuju pada kedua ekor cacing itu. Cacing yg berada didalam gelas yg berisi “AIR MINERAL” itu berenang BEBAS di dalam gelas 


Sedang yg didalam “BALLO” cacing lagsung tergeletak, lalu mati….

Sang guru pun tersenyum 


melihat anak2 muridnya penuh perhatian pada pelajarannya.


Pak Guru : Baiklah anak2..!!!,


Kesimpulan apa yg dpt kalian petik dari peristiwa tadi…..?


Dg penuh keyakinan para murid menjawab:


“SUPAYA KITA TIDAK CACINGAN…..
MINUMLAH….
" BALLO”……. PAK GURU…!!”


…PAK GURU : pongoro kau semuaa..!!



:: HaHaHaHaHa ...

Cara Melihat Jin yang Menempel pada Tubuh Kita


Saat ini sedang ramai diperbincangkan di sosial media soal warung makanan yang menggunakan penglaris Jin.

Dan diberikan tips bagaimana caranya membedakan warung makan yang menggunakan penglaris Jin dan yang tidak.

Beginilah Cara Melihat Jin Yang Menempel Di Badanmu,
Sangat Megejutkan...!!!

Tapi sayangnya kita sendiri lupa untuk berpikir apakah sesungguhnya tanpa sadar kita juga ditempeli oleh Jin tertentu???


Dan sampai saat ini belum ada artikel yang membahas soal itu.
Nah... mungkin sebaiknya kita juga perlu mengetahui bagaimana caranya agar kita tahu apakah kita ketempelan Jin atau tidak, dan Jin jenis apa yang telah menempel pada tubuh kita selama ini???


Berikut tipsnya Melihat JIN :


1. Jika kamu berada di dalam rumah, berdirilah menghadap ke arah kiblat, dongak ke atas beberapa saat.


2. Pejam mata rapat2, baca Do'a sebisa kamu, dan niat dalam hati utk mengetahui JIN apa yg ada di badan kamu.


Tarik nafas perlahan-lahan, lalu lepaskan perlahan-lahan, sambil terus mengucapkan Do'a.


3. Tundukkan kepala dan dengan perlahan buka kedua2 mata.


4. Lihatlah pada bagian pinggang ke bawah dibagian kiri, atau kanan pinggang bawah.


5. Seandainya ada jin pada tubuh kamu, kamu bisa mengetahuinya sewaktu kamu membuka mata dengan cara mengetahui merk JIN tersebut....


apakah : Lee, Levi's, Lois, Edwin, 105 , Lee Cooper, GA Blue, Wrangler, EMBA, dan sebagainya.


6. Teruskan membaca Istighfar sebanyak2nya.


Jangan Marah... krn jika kamu marah2... itu tandanya kamu sudah bener-bener di tempelin Jin....


Hati-Hati ketika Menjelang Lebaran nanti...


Karna biasanya ada JIN baru yg menempel ditubuh anda...




:: HaHaHaHaHa Semoga Terhibur

Tolong Dibangunkan di Barru

Seorang anak-anak harus pulang kampung sendiri. Sang ibu pun berpesan pada sopir bus untuk menjaga sang anak.

Ibu kepada sopir: "Pak sopir, kasi duduk didepanki anakku nah, supaya kalo tidurki, kasi bangunki kalo sudah di Barru..."

Pak sopir : "Iye bu, tenang maki..."

Ibu : "Nak, jangko tidur nah..."

Anak : "Iye mama..."

Sebelum berangkat, sekali lagi ibunya mewanti-wanti sopir dan anaknya:
Ibu : "Pak sopir, inga' ki nah, kasi bangun kalo di barru, biasa itu dia tidur belah..."

Sopir : "Iyyeee buu...tenang maki..."

Setelah dalam perjalanan, si anak tidak berhenti bertanya, setiap 15 menit bertanya..

Anak : "Pak sopir, di Barru mi?"

Sopir : "Belumpi..."

15 menit kemudian,
Anak : "Pak sopir, Barru mi?"

Sopir : "Belum pi... Edede, tidur mako dulu nak, nanti kalo barru ku kasi bangung jako itu.."

Akhirnya si anak tidur. Namun, tanpa disadari, sopir kebablasan sampai 5 Km sebelum Toraja, sopir pun panik, karena baru ingat, si anak masih terikut sampai Toraja. Setelah berembuk sama penumpang, akhirnya mereka memutuskan untuk balik ke Barru untuk menurunkan si anak yang ketiduran...

Setelah perjalanan panjang, akhirnya sampe juga di Barru ...

Sopir : 'Ooe, nak, bangun mako, di Barru mi ini..."

Anak : (gosok-gosok mata baru bangun) "Hmmm iye, di Barru mi kah pak?"

Sopir : "Iyo, ada ji yg jemputko?"

Anak : "Ooh ndaji Om, na bilang mama ku, kalo di Barru mi, na suruhka makanki nasi dosku, mauka ke Toraja bela..."

Supir : "Anasuntili ini anak!!"

Ternyata maksud sang ibu untuk membangunkan adalah mengingatkan sang anak untuk makan. Tujuan asli memang Toraja!


:: HaHaHaHaHaHa...

Sudah Makan ?

Neni pulang ke rumah bersama salah satu temannya, Aso. Saat pulang, ternyata sang ibu sudah masak makan siang. Saa itu, sang ibu mengajak Neni untuk makan bersama.

Mama: "Neni, Siniko makan skalian sama mama!"
 
Neni: "Iye' ma."

Mama: "Eh adai Aso, sudahmaki makan, Nak?"
 
Aso: "Blumpi tante." (sambil tersenyum malu)

Mama: "Ooo, pulangmaki dlu makan pale, Nak. Nanti sakitki!"

Aso: Yah...

Bukannya mengajak Aso untuk makan bersama, sang ibu malah suruh Aso pulang untuk makan di rumahnya.


:: HaHaHaHaHa... Semoga Terhibur

Nyamuk Ma'Ngung-ngung

Ari ditugaskan sang ibu untuk beli kelambu karena di kamarnya banyak nyamuk. Sebelum berangkat, Ari sudah mengingat apa yang harus dibeli. Namun, sampai di toko, dia lupa nama benda yang harus dibeli.

Penjaga toko: "Mau beli apa ki'?"

Ari : "Anu pak, saya mau bli itu, kain yang digantung di sana, gantung di sini trus saya di dalam dan nyamuk di luar ma' ngung-ngungg."

Penjaga toko berpikir keras.

Ari: "Iya pak yang saya di dalam, nyamuk di luar ma' ngung-ngungg itu, masa bapak tidak tahu."

Penjaga toko pun sadar dan berkata, "Oh Kelambu!"



:: HaHaHaHaHa...

Menukar Sendal Dengan Kuda

Udin asal Jeneponto shalat Jumat disebuah Masjid di Bone. Setelah selesai shalat, ia keluar dari Masjid dalam keadaan tergesa-gesa. Perutnya mules bukan buatan. Namun, ia kaget, sandal barunya hilang. Ia mencari, dibantu Amir yang kebetulan penjaga Masjid.

Amir : “Pak, kalau di sini itu hilang sandal, jarang didapat.”

Udin : “Wah, bagus itu … kalo begitu saya pulang dulu!”

Amir bingung karena respon Udin. Dia tak habis pikir tentang orang Jeneponto yang satu ini, sandalnya hilang tapi malah senang.

Beberapa hari kemudian Udin datang kembali ke Masjid, sengaja bertemu Amir untuk menanyakan sandal yang hilang Jumat kemarin.

Udin : “Bang Amir, mana kuda saya?”

Amir : “Lho, kok tanya saya? Kuda apaan? Bukannya yang hilang kemarin cuma sandal?”

Udin : “Iya. Tapi katanya kalo sandal yang hilang, jarang didapat …”

Amir : “Apa maksudta’?”

Udin : “Maksudku saya mau ka’ ambil itu jarang”

Amir : “Kok jarang mo di ambil? Apa itu jarang ka? Kukira jarang itu artinya tidak sering … “

Udin : “Awwee lapuang … JARANG itu artinya KUDA!”

Nah, Jarang berarti Kuda. Jadi Udin berpikir bahwa bila sandal hilang di Masjid, maka akan diganti dengan kuda!


:: HaHaHaHaHa.. Semoga Terhibur

Menghalangi Wanita Bunuh Diri

Suatu hari, preman berhenti di tengah jembatan dan melihat seorang wanita mau bunuh diri. Dia berusaha menghentikan aksi tersebut.

Preman: "Mo ko bikin apa, Cewek?"

Wanita: "Mo ka bunuh diri, Daeng!"

Preman: "Kalo begitu kasih ka pale ciuman terakhirmu nah, mau ji to dek cium ka?"

Lalu wanita itu pun mencium preman tersebut. Preman pun senang dan bertanya lagi.

Preman: "Ciumanmu hot sekali, Dek! Kenapa ko mau bunuh diri? Cantikmu lagi dan bodimu bagusna lagi, kan sayang to dek!"

Wanita: "Sedihka, Daeng..! Ka Orang tuaku nda mengerti perasaanku Daeng, na larangka pake baju perempuan kodong padahal ku sukaki kayak perempuan Daeng..."

Preman: "Cuih..Cuiiiih...setangg!!! Ternyata ko banci pale.!! Songkolo!! Pigi moko bunuh diri saja kalo tidak saya yang bunuhko itu setanggg..!!"

Aksi preman itu memanfaatkan kegalauan sang wanita justru berujung menyadari kalau dia bukanlah seorang perempuan.


:: HaHaHaHaHa.. Semoga Terhibur

Teks Sumpah Pemuda (Dulu dan Sekarang)

Sumpah Pemuda
Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.

Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua[1] yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".
Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.
SOEMPAH PEMOEDA

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. 
Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda
Berikut teks sumpah pemuda yang benar dengan ejaan baru Bahasa Indonesia saat ini :
SUMPAH PEMUDA
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober pada setiap tahunnya, dan pada tahun ini merupakan sumpah pemuda yang ke 88 tahun (28 Oktober 1928- 28 Oktober 2016). Demikian teks naskah Sumpah Pemuda yang asli dan benar. 
"Mari kita berikan semangat yang positif dengan cara kita masing-masing untuk Indonesia yang lebih maju"
Atas dasar itu, sebagai pemuda Indonesia, mari kita berikan semangat positif dengan cara kita masing-masing untuk Indonesia yang lebih maju.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mfahmi/isi-teks-sumpah-pemuda_552a97146ea8341a51552d15
tas dasar itu, sebagai pemuda Indonesia, mari kita berikan semangat positif dengan cara kita masing-masing untuk Indonesia yang lebih maju.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mfahmi/isi-teks-sumpah-pemuda_552a97146ea8341a51552d15
tas dasar itu, sebagai pemuda Indonesia, mari kita berikan semangat positif dengan cara kita masing-masing untuk Indonesia yang lebih maju.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mfahmi/isi-teks-sumpah-pemuda_552a97146ea8341a51552d15
:: Semoga Bermanfaat
 

Mars HPMM (Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu)

Logo HPMM


MARS HPMM

Syair : H. Muh. Udin Palisuri



Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu

Tampil bersama menggalang persatuan

Menimba ilmu mengukir prestasi 

Tengada wajah kelangit tanah air


Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu

Anak bangsa putra pertiwi

Belajar dan berjuang penuh semangat

Mengabdi pasti bagimu Negeri


Reff:

Wajah kami menatap masa depan

Untuk tanah Massenrempulu tersayang

Tempat ayah bunda bersama keluarga

Menanti bakti karyamu terpatri


Himpunan Pelajar Mahasiswa Massenrempulu

Tempat kami bersatu dalam tekad

Dengan bekal Iman dan taqwa

Menggapai cita masa depan bangsa


Wajah kami menatap masa depan

Untuk tanah Massenrempulu tersayang

Tempat ayah bunda bersama keluarga

Menanti bakti karyamu terpatri [2x]

Mars HPMM



























:: Semoga Bermanfaat :-)

Kisah Abu Nawas: Orang-orang Kanibal & Lolos dari Maut



"Orang-orang Kanibal"
Ilustrasi: Abu Nawas Tidur Dibawah Pohon
Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah dipanggil Baginda. Ia tidak langsung pulang ke rumah melainkan berjalan-jalan lebih dahulu ke perkampungan orang-orang badui. Ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang suka mempelajari adat istiadat orang-orang badui.

Pada suatu perkampungan, Abu Nawas sempat melihat sebuah rumah besar yang dari luar terdengar suara hingar bingar seperti suara kerumunan puluhan orang. Abu Nawas tertarik, ingin melihat untuk apa orang-orang badui berkumpul di sana, ternyata di rumah besar itu adalah tempat orang badui menjual bubur haris yaitu bubur khas makanan para petani. Tapi Abu Nawas tidak segera masuk ke rumah besar itu, merasa lelah dan ingin beristirahat maka ia terus berjalan ke arah pinggiran desa.

Abu Nawas beristirahat di bawah sebatang pohon rindang. la merasa hawa di situ amat sejuk dan segar sehingga tidak berapa lama kemudian mengantuk dan tertidur di bawah pohon.

Abu Nawas tak tahu berapa lama ia tertidur, tahu-tahu ia merasa dilempar ke atas lantai tanah. Brak! iapun tergagap bangun.

"Kurang ajar! Siapa yang melemparku?" tanyanya heran sembari menengok kanan kiri.

Ternyata ia berada di sebuah ruangan pengap berjeruji besi. Seperti penjara.

"Hai keluarkan aku! Kenapa aku dipenjara di sini.!"

Tidak berapa lama kemudian muncul seorang badui bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia ingat orang inilah yang menjual bubur haris di rumah besar di tengah desa.

"Jangan teriak-teriak, cepat makan ini !" kata orang sembari menyodorkan piring ke lubang ruangan.

Abu Nawas tidak segera makan. "Mengapa aku dipenjara?"

"Kau akan kami sembelih dan akan kami jadikan campuran bubur haris."

"Hah? Jadi yang kau jual di tengah desa itu bubur manusia?"

"Tepat.... itulah makanan favorit kesukaan kami."

"Kami...? Jadi kalian sekampung suka makan daging manusia?"

"lya, termasuk dagingmu, sebab besok pagi kau akan kami sembelih!"

"Sejak kapan kalian makan daging manusia?"

"Oh.., sejak lama .... setidaknya sebulan sekali kami makan daging manusia."

"Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia?"

"Kami tidak mencari ke mana-mana, hanya setiap kali ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan akhirnya kami sembelih untuk dijadikan butjur."

Abu Nawas diam sejenak. la berpikir keras bagaimana caranya bisa meloloskan diri dari bahaya maut ini. la merasa heran, kenapa Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada kanibalisme, ada manusia makan manusia.

"Barangkali para menteri hanya melaporkan hal yang baik-baik saja. Mereka tidak mau bekerja keras untuk memeriksa keadaan penduduk." pikir Abu Nawas. "Baginda harus mengetahui hal seperti ini secara langsung, kalau perlu....!"

Setelah memberi makan berupa bubur badui itu meninggalkan Abu Nawas. Abu Nawas tentu saja tak berani makan bubur itu jangan-jangan bubur manusia. Ia menahan lapar semalaman tak tidur, tubuhnya yang kurus makin nampak kurus.

Esok harinya badui itu datang lagi.

"Bersiaplah sebentar lagi kau akan mati."

Abu Nawas berkata,"Tubuhku ini kurus, kalaupun kau sembelih kau tidak akan memperoleh daging yang banyak. Kalau kau setuju nanti sore akan kubawakan temanku yang bertubuh gemuk. Dagingnya bisa kalian makan selama lima hari."

"Benarkah?"

"Aku tidak pernah bohong!"

Orang badui itu diam sejenak, ia menatap tajam kearah Abu Nawas. Entah kenapa akhirnya orang badui itu mempercayai dan melepaskan Abu Nawas.

Abu Nawas langsung pergi ke istana menghadap Baginda.

Setelah berbasa-basi maka Baginda bertanya kepada Abu Nawas.

"Ada apa Abu Nawas? Kau datang tanpa kupanggil?"

"Ampun Tuanku, hamba barus saja pulang dari suatu desa yang aneh."

"Desa aneh, apa keanehannya?"

"Di desa tersebut ada orang menjual bubur haris yang khas dan sangat lezat. Di samping itu hawa di desa itu benar-benar sejuk dan segar."

"Aku ingin berkunjung ke desa itu. Pengawal! Siapkan pasukan!"

"Ampun Tuanku, jangan membawa-bawa pengawal. Tuanku harus menyamar jadi orang biasa."

"Tapi ini demi keselamatanku sebagai seorang raja"

"Ampun Tuanku, jika bawa-bawa tentara maka orang sedesa akan ketakukan dan Tuanku takkan dapat melihat orang menjual bubur khas itu."

"Baiklah, kapan kita berangkat?"

"Sekarang juga Tuanku, supaya nanti sore kita sudah datang di perkampungan itu."

Demikianlah, Baginda dengan menyamar sebagai seorang biasa mengikuti Abu Nawas ke perakmpungan orang-orang badui kanibal.

Abu Nawas mengajak Baginda masuk ke rumah besar tempat orang-orang makan bubur. Di sana mereka membeli bubur. Baginda memakan bubur itu dengan lahapnya.

"Betul katamu, bubur ini memang lezat!" kata Baginda setelah makan.

"Kenapa buburmu tidak kau makan Abu Nawas."

"Hamba masih kenyang," kata Abu Nawas sambil melirik dan berkedip ke arah penjual bubur.

Setelah makan, Baginda diajak ke tempat pohon rindang yang hawanya sejuk.

"Betul juga katamu, di sini hawanya memang sejuk dan segar .... ahhhhh........ aku kok mengantuk sekali."kata Baginda.

"Tunggu Tuanku, jangan tidur dulu....hamba pamit mau buang ari kecil di semar belukar sana."

"Baik, pergilah Abu Nawas!"

Baru saja Abu Nawas melangkah pergi, Baginda sudah tertidur, tapi ia segera terbangun lagi ketika mendengar suara bentakan keras.

"Hai orang gendut! Cepat bangun ! Atau kau kami sembelih di tempat ini!"

ternyata badui penjual bubur sudah berada di belakang Baginda dan menghunus pedang di arahkan ke leher Baginda.

"Apa-apaan ini!" protes Baginda.

"Jangan banyak cakap! Cepat jalan !"
Baginda mengikuti perintah orang badui itu dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara.

"Mengapa aku di penjara?"

"Besok kau akan kami sembelih, dagingmu kami campur dengan tepung gandum dan jadilah bubur haris yang terkenal lezat. Hahahahaha !"

"Astaga jadi yang kumakan tadi...?"

"Betul kau telah memakan bubur kami, bubur manusia."

"Hoekkkkk....!" Baginda mau muntah tapi tak bisa.

"Sekarang tidurlah, berdoalah, sebab besok kau akan mati."

"Tunggu...."

"Mau apa lagi?"

"Berapa penghasilanmu sehari dari menjual bubur itu?"

"Lima puluh dirham!"

"Cuma segitu?"

"lya!"

"Aku bisa memberimu lima ratus dirham hanya dengan menjual topi."

"Ah, masak?"

"Sekarang berikan aku bahan kain untuk membuat topi. Besok pagi boleh kau coba menjual topi buatanku itu ke pasar. Hasilya boleh kau miliki semua !"

Badui itu ragu, ia berbalik melangkah pergi. Tak lama kemudian kembali lagi dengan bahan-bahan untuk membuat topi.

Esok paginya Baginda menyerahkan sebuah topi yang bagus kepada si badui.

Baginda berpesan, "Juallah topi ini kepada menteri Farhan di istana Bagdad."

Badui itu menuruti saran Baginda.

Menteri Farhan terkejut saat melihat seorang badui datang menemuinya.

"Mau apa kau?" tanya Farhan.

"Menjual topi ini..."

Farhan melirik, topi itu memang bagus. la mencoba memeriksanya dan alangkah terkejutnya ketika melihat hiasan berupa huruf-huruf yang maknanya adalah surat dari Baginda yang ditujukan kepada dirinya.

"Berapa harga topi ini?"

"Lima ratus dirham tak boleh kurang!"

"Baik aku beli !"

Badui itu langsunng pulang dengan wajah ceria. Sama sekali ia tak tahu jika Farhan telah mengutus seorang prajurit untuk mengikuti langkahnya. Siangnya prajurit itu datang lagi ke istana dengan melaporkan lokasi perkampungan si penjual bubur.

Farhan cepat bertidak sesuai pesan di surat Baginda. Seribu orang tentara bersenjata lengkap dibawa ke perkampungan. Semua orang badui di kampong itu ditangkapi sementara Baginda berhasil diselamatkan.

"Untung kau bertindak cepat, terlambat sedikit saja aku sudah jadi bubur!" kata Baginda kepada Farhan.

"Semua ini gara-gara Abu Nawas!" kata Farhan.

"Benar! Tapi juga salahmu! Kau tak pernah memeriksa perkampungan ini bahwa penghuninya adalah orang-orang kanibal!"

"Bagaimanapun Abu Nawas harus dihukum!"

"Ya, itu pasti!"

"Hukuman mati!" sahut Farhan.

"Hukuman mati? Ya, kita coba apakah dia bisa meloloskan diri?" sahut Baginda.